Sabtu, 05 Oktober 2013

Keajaiban Setiap Hari

Aku mencari tempat untuk sendiri...
Untuk menikmati alam...
Untuk mendengar suara alam...
Untuk merasakan apa yang diberikan semesta untukku...
Dan sekarang aku di sini...
Di tempat yang penuh keramaian, dan kutemukan aku sendiri...
Tapi entah kenapa aku bersyukur atas kesendirianku...
Dan aku mulai menikmatinya...

Tapi, aku masih ingin ke tempat di mana aku bisa merasakan semesta...
Mengagumi apa yang kulihat,
mendengar apa yang kudengar,
merasakan udara yang masuk ke saluran pernapasanku,
dan ku tahu bahwa setiap hari keajaiban itu terjadi padaku,
karena aku hidup dengan nafas yang diberikan Sang Pencipta...
Gratis, setiap harinya...

Minggu, 29 September 2013

WANITA

Ketika Tuhan menciptakan wanita, DIA lembur pada hari ke-enam.
Malaikat datang dan bertanya,”Mengapa begitu lama, Tuhan?”

Tuhan menjawab: “Sudahkan engkau lihat semua detail yang saya buat untuk menciptakan mereka?"

“ 2 Tangan ini harus bisa dibersihkan, tetapi bahannya bukan dari plastik. Setidaknya terdiri dari 200 bagian yang bisa digerakkan dan berfungsi baik untuk segala jenis makanan. Mampu menjaga banyak anak saat yang bersamaan. Punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan… , dan semua dilakukannya cukup dengan dua tangan ini ”

Malaikat itu takjub.
“Hanya dengan dua tangan?....impossible!“
Dan itu model standard?!
“Sudahlah TUHAN, cukup dulu untuk hari ini, besok kita lanjutkan lagi untuk menyempurnakannya“.

“Oh.. Tidak, SAYA akan menyelesaikan ciptaan ini, karena ini adalah ciptaan favorit SAYA”.
“O yah… Dia juga akan mampu menyembuhkan dirinya sendiri, dan bisa bekerja 18 jam sehari”.

Malaikat mendekat dan mengamati bentuk wanita-ciptaan TUHAN itu.

“Tapi ENGKAU membuatnya begitu lembut TUHAN ?”
“Yah.. SAYA membuatnya lembut. Tapi ENGKAU belum bisa bayangkan kekuatan yang SAYA berikan agar mereka dapat mengatasi banyak hal yang luar biasa.“
“Dia bisa berpikir?”, tanya malaikat.
Tuhan menjawab:
“Tidak hanya berpikir, dia mampu bernegosiasi."
Malaikat itu menyentuh dagunya....
“TUHAN, ENGKAU buat ciptaan ini kelihatan lelah & rapuh! Seolah terlalu banyak beban baginya.”
“Itu bukan lelah atau rapuh....itu air mata”, koreksi TUHAN
“Untuk apa?”, tanya malaikat

TUHAN melanjutkan:
“Air mata adalah salah satu cara dia mengekspressikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan dan kebanggaan.”
“Luar biasa, ENGKAU jenius TUHAN” kata malaikat.
“ENGKAU memikirkan segala sesuatunya, wanita- ciptaanMU ini akan sungguh menakjubkan!"

Ya mestii…!
Wanita ini akan mempunyai kekuatan mempesona laki-laki. Dia dapat mengatasi beban bahkan melebihi laki-laki.
Dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri.
Dia mampu tersenyum bahkan saat hatinya menjerit.
Mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan.

Dia berkorban demi orang yang dicintainya.
Mampu berdiri melawan ketidakadilan.
Dia tidak menolak kalau melihat yang lebih baik.
Dia menerjunkan dirinya untuk keluarganya. Dia membawa temannya yang sakit untuk berobat.

Cintanya tanpa syarat.

Dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang.
Dia girang dan bersorak saat melihat kawannya tertawa .
Dia begitu bahagia mendengar kelahiran.

Hatinya begitu sedih mendengar berita sakit dan kematian.
Tetapi dia selalu punya kekuatan untuk mengatasi hidup.
Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka.
Hanya ada satu hal yang kurang dari wanita:


Dia lupa betapa berharganya dia...

Penghubungnya Adalah Cinta

Dalam hidup ada cerita, bukan? Banyak hal dalam cerita.
Tapi yang menurut saya paling menarik adalah cerita tentang cinta.
Semua orang pasti menginginkan cinta, bukan?
Dari sejak lahir, sang bayi tentunya ingin kasih sayang dari orang tuanya.
Setelah beranjak semakin dewasa, tentunya dia ingin merasakan kasih sayang dari orang-orang yang dikenalnya, yang berada di sekitarnya.

Sampai akhirnya dia mengenal cinta pada lawan jenis.
Ini cinta yang berbeda, bukan? Bukan cintanya kepada orang tuanya, atau pada saudara, atau pun pada teman-temannya.
Bukankah menarik bicara tentang cinta?
Karena hidup kita penuh dengan cerita cinta.
Dari beberapa buku yang saya baca, cinta bisa sangat berpengaruh pada karakter seseorang, bisa juga pada tindakan-tindakannya. Orang yang tidak mendapat kasih sayang dari orang tuanya sejak ia kecil, sebagian besar dari mereka setelah dewasa akan membuatnya benci pada orang tuanya.

Cinta pada lain jenis, cerita yang menarik.
Saat jatuh cinta, luar biasa bahagianya, bukan?
Semua dalam dirimu terasa berubah.
Semua bisa dipandang jadi lebih indah daripada sebelumnya.
Bahkan hal-hal kecil yang sebelumnya tak pernah diperhatikan, diperhatikan dengan begitu teliti, sehingga bisa tampak sempurna. Bahkan dalam keseharian, di pikiran kita selalu memikirkan sang pujaan, selalu ingin berada di dekatnya, ingin menghabiskan sebanyak-banyaknya waktu bersama dia.

Yang saya pelajari, saat kita bersama, yang biasa kita sebut dalam masa pacaran, itu adalah suatu pembelajaran.
Belajar untuk saling mengenal, belajar untuk saling memahami, bahkan belajar cara untuk menyampaikan maksud tanpa harus menyakiti orang yang kita sayang.
Harus mengerti kapan timing yang tepat, kapan harus membicarakan hal yang sensitif, kapan harus bercanda, kapan harus bicara serius. It's not easy.

Dan ketika semua itu tidak bisa dijalankan dengan baik, maka terjadilah apa yang sering disebut dengan putus.
Yang saya tahu, 'saling mencintai' bukanlah suatu alasan untuk bisa tetap bersama.
Jika dengan bersama, malah saling menyakiti, bukankah lebih baik sendiri-sendiri?
Pernah dengar kan kalimat seperti ini, "Saya bahagia jika dia bahagia bersama orang lain".
Awalnya, saya berpikir, mana bisa saya bahagia melihatnya bersama orang lain, ketika hal itu membuat saya sangat sakit. Tentu saja itu sangat menyakitkan.

Dan mengertilah dan pahamilah yang namanya ikhlas.
Ketika rasa ikhlas memenuhi hatimu, maka kamu bisa berkata "Saya bahagia melihatnya bahagia bersama orang lain".
Dan saya percaya orang-orang yang bisa merelakan cintanya pergi dengan ikhlas, akan mendapat cinta yang luar biasa karena dia mempunyai hati yang luar biasa.
Dan saya yakin orang-orang seperti ini akan mendapat kebahagiaan yang tak pernah diduganya sebelumnya.
Konsep Tuhan itu sungguh indah.
Ketika kebahagiaan itu kamu dapatkan, maka kamu akan mengerti kenapa kamu harus bersakit-sakit dahulu.

By: Aprina Sulistia Melantika
Ditulis 5 Juli 2011

For You, My Lord

Tuhan,

Terima kasih untuk semua yang telah kualami selama ini,
untuk penderitaan dan kebahagiaan,
untuk kegagalan dan keberhasilan,
untuk pagi dan malamku,
untuk mereka yang tidak menyukaiku dan mereka yang menyukaiku,
untuk tantangan yang menghadang dan kemudahan yang tersedia.

Terima kasih aku boleh mengalami semua itu,
terutama untuk kesadaran dan untuk penemuan makna,
bahwa Engkau selalu setia menemaniku,
dan tak pernah membiarkanku sendiri.

Sekalipun pada saat-saat tertentu,
aku tidak dapat memahami rencana-Mu,
sehingga sulit bagiku untuk menerima apa yang telah terjadi.

Sekalipun demikian, aku selalu berusaha membuka diri,
dalam memahami rencana-Mu dan mengakui keterbatasan manusiawiku.

Ketika aku ingin membenci,
maka ingatkan aku akan kasih-Mu.
Ketika hatiku semakin mengeras,
maka lembutkanlah hatiku.
Ketika aku ingin marah,
maka redamkanlah amarahku.
Ketika aku ingin menangis,
maka tenangkanlah aku.
Ketika aku salah arah,
maka luruskanlah lagi jalanku.


Tuhan,
dalam keadaan yang seperti kualami sekarang ini,
aku ingin tetap berusaha meyakini,
bahwa Engkau selalu hadir dan yang Engkau inginkan,
adalah kedamaian bagi semua...


By: Aprina Sulistia Melantika
Ditulis 24 Maret 2011

Kasih Malaikat Kecil

Sebuah cerita yang sangat mengharukan.. betapa Kasih Sayang dari seorang sahabat kecil ditunjukkan dengan sebuah empati tulus dan pengorbanan..

Istriku berkata kepada aku yang sedang baca koran, “Berapa lama lagi kamu baca koran itu? Tolong kamu ke sini dan bantu anak perempuanmu tersayang untuk makan.”

Aku taruh koran dan melihat anak perempuanku satu2nya, namanya Sindu, tampak ketakutan air matanya mengalir. Di depannya ada semangkuk nasi berisi nasi susu asam/yogurt (nasi khas India = curd rice). Sindu anak yang manis dan termasuk pintar dalam usianya yang baru 8 tahun. Dia sangat tidak suka makan curd rice ini. Ibu dan istriku masih kuno, mereka percaya sekali kalau makan curd rice ada “cooling effect”.

Aku mengambil mangkok dan berkata:
“Sindu sayang, demi ayah, maukah kamu makan beberapa sendok curd rice ini? Kalau tidak, nanti ibumu akan teriak2 sama ayah.”

Aku bisa merasakan istriku cemberut dibelakang punggungku. Tangis Sindu mereda dan ia menghapus air mata dengan tangannya dan berkata:
“Boleh ayah akan aku makan curd rice ini tidak hanya beberapa sendok, tapi semuanya akan aku habiskan, tapi aku akan minta…” agak ragu2 sejenak… “….akan minta sesuatu sama ayah bila habis semua nasinya. Apakah ayah mau berjanji memenuhi permintaanku? ”

Aku menjawab: “Oh, pasti sayang”.

Sindu: “Betul ayah?”

“Yah pasti..” sambil menggenggam tangan anakku yang kemerah mudaan dan lembut sebagai tanda setuju.

Sindu juga mendesak ibunya untuk janji hal yang sama, istriku menepuk tangan.
Sindu yang merengek sambil berkata tanpa emosi, “janji” kata istriku.

Aku sedikit khawatir dan berkata:
“Sindu, jangan minta komputer atau barang2 lain yang mahal yah, karena ayah saat ini tidak punya uang.”

Sindu: “Jangan khawatir, Sindu tidak minta barang2 mahal kok.”

Kemudian Sindu dengan perlahan-lahan dan kelihatannya sangat menderita, dia bertekad menghabiskan semua nasi susu asam itu. Dalam hatiku aku marah sama istri dan ibuku yang memaksa Sindu untuk makan sesuatu yang tidak disukainya..

Setelah Sindu melewati penderitaannya, dia mendekatiku dengan mata penuh harap dan semua perhatian (aku, istriku dan juga ibuku) tertuju kepadanya.

Ternyata Sindu mau kepalanya digundulin pada hari Minggu!

Istriku spontan berkata: “Permintaan gila, anak perempuan dibotakin, tidak mungkin!”

Juga ibuku menggerutu jangan terjadi dalam keluarga kita, dia terlalu banyak nonton TV. Dan program2 TV itu sudah merusak kebudayaan kita.

Aku coba membujuk: “Sindu, kenapa kamu tidak minta hal yang lain kami semua akan sedih melihatmu botak.”

Tapi Sindu tetap dengan pilihannya: - “Tidak ada ‘yah, tak ada keinginan lain.”

Aku coba memohon kepada Sindu:
- “Tolonglah kenapa kamu tidak mencoba untuk mengerti perasaan kami!”

Sindu, dengan menangis, berkata:
- “Ayah sudah melihat bagaimana menderitanya aku menghabiskan nasi susu asam itu dan ayah sudah berjanji untuk memenuhi permintaan aku. Kenapa ayah sekarang mau menarik perkataan Ayah sendiri? Bukankah Ayah sudah mengajarkan pelajaran moral,
bahwa kita harus memenuhi janji kita terhadap seseorang apapun yang terjadi seperti Raja Harishchandra (raja India jaman dahulu kala) untuk memenuhi janjinya raja real memberikan tahta, kekuasaannya, bahkan nyawa anaknya sendiri.”

Sekarang aku memutuskan untuk memenuhi permintaan anakku: - “Janji kita harus ditepati..”

Secara serentak istri dan ibuku berkata: - “Apakah aku sudah gila?”

Aku: “Tidak, kalau kita menjilat ludah sendiri, dia tidak akan pernah belajar bagaimana menghargai dirinya sendiri. Sindu permintaanmu akan kami penuhi.”

Dengan kepala botak, wajah Sindu nampak bundar dan matanya besar dan bagus.

Hari Senin aku mengantarnya ke sekolah, sekilas aku melihat Sindu botak berjalan ke kelasnya dan melambaikan tangan kepadaku sambil tersenyum aku membalas lambaian tangannya.

Tiba2 seorang anak laki2 keluar dari mobil sambil berteriak: “Sindu, tolong tunggu saya.”

Yang mengejutkanku ternyata kepala anak laki2 itu botak, aku berpikir mungkin “botak” model jaman sekarang.

Tanpa memperkenalkan dirinya, seorang wanita keluar dari mobil dan berkata:
“Anak anda, Sindu, benar2 hebat. Anak laki2 yang jalan bersama-sama dia sekarang, Harish, adalah anak saya, dia menderita kanker leukemia.”

Wanita itu berhenti berkata-kata, sejenak aku melihat air matanya mulai meleleh dipipinya:
“Bulan lalu Harish tidak masuk sekolah, karena chemotherapy kepalanya menjadi botak, jadi dia tidak mau pergi ke sekolah takut diejek oleh teman2 sekelasnya. Nah, minggu lalu Sindu datang ke rumah dan berjanji kepada anak saya untuk mengatasi ejekan yang mungkin terjadi. Hanya, saya betul2 tidak menyangka kalau Sindu mau mengorbankan rambutnya yang indah untuk anakku Harish. Tuan dan istri tuan sungguh diberkati Tuhan, mempunyai anak perempuan yang berhati mulia.”

Aku berdiri terpaku dan tidak terasa air mataku meleleh. Malaikat kecilku, tolong ajarkanku tentang arti sebuah kasih!


kiriman dari Ivonne

-Cerita Motivasi Hati-

Kasih Malaikat Kecil

Sebuah cerita yang sangat mengharukan.. betapa Kasih Sayang dari seorang sahabat kecil ditunjukkan dengan sebuah empati tulus dan pengorbanan..

Istriku berkata kepada aku yang sedang baca koran, “Berapa lama lagi kamu baca koran itu? Tolong kamu ke sini dan bantu anak perempuanmu tersayang untuk makan.”

Aku taruh koran dan melihat anak perempuanku satu2nya, namanya Sindu, tampak ketakutan air matanya mengalir. Di depannya ada semangkuk nasi berisi nasi susu asam/yogurt (nasi khas India = curd rice). Sindu anak yang manis dan termasuk pintar dalam usianya yang baru 8 tahun. Dia sangat tidak suka makan curd rice ini. Ibu dan istriku masih kuno, mereka percaya sekali kalau makan curd rice ada “cooling effect”.

Aku mengambil mangkok dan berkata:
“Sindu sayang, demi ayah, maukah kamu makan beberapa sendok curd rice ini? Kalau tidak, nanti ibumu akan teriak2 sama ayah.”

Aku bisa merasakan istriku cemberut dibelakang punggungku. Tangis Sindu mereda dan ia menghapus air mata dengan tangannya dan berkata:
“Boleh ayah akan aku makan curd rice ini tidak hanya beberapa sendok, tapi semuanya akan aku habiskan, tapi aku akan minta…” agak ragu2 sejenak… “….akan minta sesuatu sama ayah bila habis semua nasinya. Apakah ayah mau berjanji memenuhi permintaanku? ”

Aku menjawab: “Oh, pasti sayang”.

Sindu: “Betul ayah?”

“Yah pasti..” sambil menggenggam tangan anakku yang kemerah mudaan dan lembut sebagai tanda setuju.

Sindu juga mendesak ibunya untuk janji hal yang sama, istriku menepuk tangan.
Sindu yang merengek sambil berkata tanpa emosi, “janji” kata istriku.

Aku sedikit khawatir dan berkata:
“Sindu, jangan minta komputer atau barang2 lain yang mahal yah, karena ayah saat ini tidak punya uang.”

Sindu: “Jangan khawatir, Sindu tidak minta barang2 mahal kok.”

Kemudian Sindu dengan perlahan-lahan dan kelihatannya sangat menderita, dia bertekad menghabiskan semua nasi susu asam itu. Dalam hatiku aku marah sama istri dan ibuku yang memaksa Sindu untuk makan sesuatu yang tidak disukainya..

Setelah Sindu melewati penderitaannya, dia mendekatiku dengan mata penuh harap dan semua perhatian (aku, istriku dan juga ibuku) tertuju kepadanya.

Ternyata Sindu mau kepalanya digundulin pada hari Minggu!

Istriku spontan berkata: “Permintaan gila, anak perempuan dibotakin, tidak mungkin!”

Juga ibuku menggerutu jangan terjadi dalam keluarga kita, dia terlalu banyak nonton TV. Dan program2 TV itu sudah merusak kebudayaan kita.

Aku coba membujuk: “Sindu, kenapa kamu tidak minta hal yang lain kami semua akan sedih melihatmu botak.”

Tapi Sindu tetap dengan pilihannya: - “Tidak ada ‘yah, tak ada keinginan lain.”

Aku coba memohon kepada Sindu:
- “Tolonglah kenapa kamu tidak mencoba untuk mengerti perasaan kami!”

Sindu, dengan menangis, berkata:
- “Ayah sudah melihat bagaimana menderitanya aku menghabiskan nasi susu asam itu dan ayah sudah berjanji untuk memenuhi permintaan aku. Kenapa ayah sekarang mau menarik perkataan Ayah sendiri? Bukankah Ayah sudah mengajarkan pelajaran moral,
bahwa kita harus memenuhi janji kita terhadap seseorang apapun yang terjadi seperti Raja Harishchandra (raja India jaman dahulu kala) untuk memenuhi janjinya raja real memberikan tahta, kekuasaannya, bahkan nyawa anaknya sendiri.”

Sekarang aku memutuskan untuk memenuhi permintaan anakku: - “Janji kita harus ditepati..”

Secara serentak istri dan ibuku berkata: - “Apakah aku sudah gila?”

Aku: “Tidak, kalau kita menjilat ludah sendiri, dia tidak akan pernah belajar bagaimana menghargai dirinya sendiri. Sindu permintaanmu akan kami penuhi.”

Dengan kepala botak, wajah Sindu nampak bundar dan matanya besar dan bagus.

Hari Senin aku mengantarnya ke sekolah, sekilas aku melihat Sindu botak berjalan ke kelasnya dan melambaikan tangan kepadaku sambil tersenyum aku membalas lambaian tangannya.

Tiba2 seorang anak laki2 keluar dari mobil sambil berteriak: “Sindu, tolong tunggu saya.”

Yang mengejutkanku ternyata kepala anak laki2 itu botak, aku berpikir mungkin “botak” model jaman sekarang.

Tanpa memperkenalkan dirinya, seorang wanita keluar dari mobil dan berkata:
“Anak anda, Sindu, benar2 hebat. Anak laki2 yang jalan bersama-sama dia sekarang, Harish, adalah anak saya, dia menderita kanker leukemia.”

Wanita itu berhenti berkata-kata, sejenak aku melihat air matanya mulai meleleh dipipinya:
“Bulan lalu Harish tidak masuk sekolah, karena chemotherapy kepalanya menjadi botak, jadi dia tidak mau pergi ke sekolah takut diejek oleh teman2 sekelasnya. Nah, minggu lalu Sindu datang ke rumah dan berjanji kepada anak saya untuk mengatasi ejekan yang mungkin terjadi. Hanya, saya betul2 tidak menyangka kalau Sindu mau mengorbankan rambutnya yang indah untuk anakku Harish. Tuan dan istri tuan sungguh diberkati Tuhan, mempunyai anak perempuan yang berhati mulia.”

Aku berdiri terpaku dan tidak terasa air mataku meleleh. Malaikat kecilku, tolong ajarkanku tentang arti sebuah kasih!


kiriman dari Ivonne

-Cerita Motivasi Hati-

Wanita dan Dunianya

wanita dengan dunianya...
sempit...
dan gambaran yang tak mengenakkan untuk dilihat, dibaca, ataupun didengar...

begitu banyak daftar kalimat yang diawali dengan kata 'seharusnya'
begitu banyak daftar pertanyaan yang sangat diinginkannya untuk tahu,
dan
begitu banyak daftar pertanyaan yang bisa dia jawab sendiri.

tapi...
dia tetap tak mengerti..

yang selalu orang bilang jika sedang mengalami sakit adalah 'kenapa harus aku?'
tapi...
saat orang itu bahagia, apakah pernah berkata 'kenapa harus aku?'

wanita, apa salahnya?
dia tau apa yang benar,
tapi kadang dia tidak ingin melakukan dengan benar...

By: Aprina Sulistia Melantika
Ditulis 11 Agustus 2011